Kasus penyakit kusta di Indonesia masih menjadi perhatian pemerintah, hal ini dikarenakan cenderung terjadinya peningkatan jumlah pasien. Tidak sedikit orang yang masih menganggap penyakit kusta ini, dengan pandangan buruk hingga menjadi momok yang menakutkan karena stigma buruk yaitu sebagai penyakit kutukan Tuhan.
Hal itu menjadi tidak baik karena akan memperburuk kondisi si pasien yang akan membuatnya menjadi terpuruk lebih dalam. Banyak hal buruk yang akan terjadi pada pasien, tidak hanya dari segi sosial kemasyarakatan saja bahkan juga segi ekonomi si penderita yang kian menurun.
Penyakit kusta yang disebabkan oleh kuman yang menyerang jaringan kulit ini, jika terjadi pembiaran maka akan berdampak buruk hingga kecacatan permanen pada bagian anggota tubuh. Itulah mengapa pemerintah beserta pihak-pihak terkait lainnya, gencar menggaungkan untuk meminimalisir penyebarannya karena kusta dapat disembuhkan.
Kolaborasi antara Babinsa dan Ibu-ibu PKK kabupaten Tegal
Banyak sudah upaya pemerintah, dalam rangka pencegahan, menurunkan angka kasus penderita kusta dengan pemberian informasi yang benar tentang penyakit kusta ini. Untuk lancarnya sosialisasi penanganannya, pemerintah tidak berjalan sendiri akan tetapi merangkul banyak pihak termasuk NLR Indonesia.
Belum lama ini wilayah kabupaten Tegal Jawa Tengah dimana pihak NLR Indonesia berkolaborasi dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Kelompok ibu-ibu PKK bergandengan tangan menyuarakan Gaung Kusta dengan memberikan informasi dan edukasi pada masyarakat agar lebih memahami penyakit kusta ini.
Inilah kata Sambutan dari Babinsa dan Ibu-ibu PKK
Dalam kesempatan berbincang di channel Youtube KBR, Babinsa yang diwakili oleh Kapten Infantri Shokib Setiadi yang bertugas di Pasiter Kodim 0712/Tegal mengatakan bahwa, dalam mengawal Road show pada 1 Juni 2023 yang menyuarakan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat, dimana berangkulan dengan banyak komunitas.
Lanjut pak Shokib mengatakan "Kegiatan ini luar biasa" karena menggunakan metode sosialisasi dan edukasi kusta dengan cara yang berbeda. Hingga dapat menarik minat masyarakat untuk mendengar, selain itu juga acara dikemas dengan santai dan penuh kebersamaan dalam bentuk gelaran senam dan olahraga bersama.
Gambar atas pak Shokib dan Bawah Elly Novita, dok by emma |
Pada kesempatan berikutnya yang diisi dengan sambutan dari ibu-ibu PKK yang diwakili oleh Elly Novita S.KM, MM sebagai Wakil ketua Pokja 4 TP PKK kabupaten Tegal menerangkan bahwa, ibu-ibu PKK merasa senang karena bisa ikut berpartisipasi dalam memberikan informasi yang benar pada masyarakat mengenai penyakit kusta ini, dan dapat turut mengedukasi agar masyarakat lebih memahami bagaimana gejala kusta dan penanganannya.
Pemberian informasi bagaimana mendeteksi gejala awal, ikut berperan dalam menyampaikan informasi kesehatan serta menyampaikan pada masyarakat agar menjaga diri dari kusta supaya tidak langsung tertular, merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi ibu-ibu PKK ungkap ibu Elly.
Memberikan informasi pada masyarakat tentang penyakit kusta memang baik bila dilakukan pendekatan dengan cara yang menggembirakan seperti olahraga bersama, karena akan terasa lebih akrab dan hangat. Harapannya adalah agar masyarakat lebih memahami dan mengerti bagaimana penanganan penyakit kusta.
Sebagai masyarakat baik di desa maupun kota, ada baiknya ikut membantu pemerintah dengan cara mendengarkan informasi secara akurat yang diberikan oleh orang yang kompeten dan ikut menyampaikan pada yang lainnya bahwa kusta itu bukan penyakit kutukan dan kusta dapat disembuhkan dengan cara berobat secara teratur.
Informasi mengenai kusta akan lebih cepat sampai pada masyarakat apabila dilakukan dengan cara yang menggembirakan, kolaborasi atau kerjasama dengan banyak pihak pastinya lebih efektif jangkauannya pada masyarakat pedesaan. Bila hal ini dilakukan bersama secara kontinyu maka harapan kita semua agar Indonesia dapat menurunkan angka kasus penderita kusta, atau bahkan hingga Indonesia bebas kusta akan tercapai. Semoga ya aamiinn
Semoga sosialisasi seperti ini terus berkelanjutan dan berada di berbagai lokasi ya, sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kusta ya
BalasHapusAngkat jempol untuk KBR dan NLR yang tak pernah lelah mengkampanyekan penyakit kusta
BalasHapusSehingga masyarakat luas tahu dan paham
Serta bergerak untuk meminimalisir penyebarannya
kolaborasi yg sangat baguuuss
BalasHapussemoga bs jd inspirasi daerah lain.
keren bgt
Yang masih menjadi sumber ketakutan publik adalah kenyataan bahwa kusta ini menular. Jadi karena sebab inilah banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan para penderita kusta.
BalasHapusTapi mudah-mudahan dengan sosialisasi tentang kusta yang dilakukan terus menerus oleh berbagai pihak, ketakutan ini bisa teratasi. Edukasi tentang kusta juga semakin menyebar dan memberikan tambahan pengetahuan yang bermanfaat.
Sosialisasi seputar penyakit kusta dan penderitanya ini, harus terus digaungkan ya, Mbak Emma. Karena masih beredar stigma seputar penyekit kusta ini. Akhirnya pasiennya dikucilkan dan semakin terpuruk.
BalasHapusPenyakit kusta memang menular, tapi tidak langsung menular. Butuh kontak yang lama. Dan penyakit kusta bisa disembuhkan.
Keren banget kolaborasinya Mba..
BalasHapusKusta memang jadi salah satu PR bersama ya jadi memang harus ada edukasi dalam bentuk kolaborasi seperti ini. Semoga bisa jadi role model untuk daerah-daerah lain juga..
Sosialisasi tentang bagaimana penyakit kusta dan bagaimana penderita serta penyintasnya memang harus terus digaungkan supaya enggak tetap dikucilkan tapi yang sembuh dikasi kesempatan agar bisa berkarya dan hidup berdampingan dengan masyarakat kyk yg lain ya mbak.
BalasHapusSemoga sosialisasi tentang kusta ini bisa sampai ke masyarakat luas ya Mba. OYPMK pun sebanarnya perlu diberikan perhatian khusus, biar nggak terlalu banyak stigama negative sampai ke mereka.
BalasHapusSemoga sosialisasi tentang kusta ini bisa sampai ke masyarakat luas ya Mba. OYPMK pun sebanarnya perlu diberikan perhatian khusus, biar nggak terlalu banyak stigama negative sampai ke mereka.
BalasHapusSenang sekali karena kini informasi bisa cepat diperoleh sehingga kolaborasi untuk edukasi mengenai kusta ini bisa berjalan dengan baik. Semoga ke depannya semakin banyak melibatkan masyarakat untuk edukasi mengenai kusta.
BalasHapusSetuju, sebaiknya segala informasi terkait kusta disampaikan dengan cara yang menyenangkan, seperti kolaborasi dengan babinsa dan ibu PKK ini, sehingga pesan akan tersampaikan dengan baik ke masyarakat
BalasHapusYups, bener banget bahwa kusta itu bukan kutukan. Justru mereka para penderita kusta perlu kita support agar mereka bisa berkarya, diterima kerja di mana saja tanpa adanya diskriminasi.
BalasHapus