Apabila kita seorang pemimpin di lingkungan yang berbeda budaya dan bahasa. Dimana kita memiliki visi besar dan strategi yang solid, tetapi tantangan muncul ketika komunikasi menjadi hambatan. Lalu tibalah pertanyaan besar bisakah kita memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami? Bagaimana caranya kita membangun kepercayaan tanpa berbicara langsung dalam bahasa lokal?
Kisah Shin Tae-yong menjadi refleksi bahwa kepemimpinan bukan hanya soal keahlian teknis, tetapi juga kemampuan beradaptasi dan berkomunikasi secara efektif dengan tim dan masyarakat. Public speaking dan penguasaan bahasa lokal bukan sekadar alat, tetapi jembatan untuk membangun koneksi yang bermakna.
Shin Tae Yong Dipecat Karena Tidak Bisa Bahasa Indonesia?
Shin Tae-yong pria asal Korea Selatan yang menjadi Pelatih Timnas Indonesia, telah membawa banyak perubahan positif bagi sepak bola Tanah Air. Akan tetapi, isu keterbatasannya dalam berbahasa Indonesia kerap menjadi bahan perdebatan. Hingga kabar mengenai kasus pemecatannya, memunculkan spekulasi bahwa kurangnya kemampuan berkomunikasi langsung dalam bahasa lokal menjadi salah satu faktor penyebabnya. Meski alasan pemecatan pelatih tidak selalu sesederhana itu, kasus ini menyoroti pentingnya public speaking dan penguasaan bahasa dalam peran kepemimpinan, terutama di lingkungan yang multikultural.
Dokpri emma |
Bahasa Adalah Kunci Sukses Kepemimpinan
Sebagai pelatih, komunikasi adalah senjata utama. Pemahaman strategi dan taktik sepak bola tidak akan maksimal jika tidak dapat disampaikan dengan efektif kepada pemain. Shin Tae-yong sering menggunakan penerjemah untuk berkomunikasi, tetapi keterbatasan ini bisa menghambat kedekatan personal dengan pemain dan masyarakat.
Dalam kepemimpinan, kemampuan menyampaikan visi, memotivasi tim, dan membangun kepercayaan adalah hal krusial. Bahasa menjadi alat untuk merekatkan hubungan tersebut. Bila seorang pemimpin tidak mampu berkomunikasi langsung dengan timnya, hubungan emosional bisa terganggu, yang pada akhirnya memengaruhi kinerja.
Mengapa Public Speaking Menjadi Penting?
✅Untuk Meningkatkan Efektivitas
Bahasa yang dipahami oleh audiens mempermudah penyampaian ide dan strategi. Dalam konteks pelatih Shin Tae Yong, hal ini menjadi penting agar instruksi tentang perubahan strategi dapat dipahami secara cepat dan akurat tanpa perlu buang-buang waktu karena menggunakan penerjemah.
✅Membangun Kepercayaan dan Relasi
Seorang pemimpin yang mampu berbicara langsung tanpa perantara akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan. Dengan belajar bahasa lokal, seorang pemimpin menunjukkan rasa hormat kepada budaya dan komunitas setempat.
✅Dapat Mencegah Kesalahpahaman
Keterbatasan bahasa dapat memicu kesalahpahaman, baik dalam strategi di lapangan maupun dalam komunikasi dengan media dan publik. Dengan menggunakan public speaking yang baik membantu mengatasi masalah ini.
✅ Meningkatkan Karir Di Dunia Global
Keterampilan komunikasi lintas budaya tidak hanya relevan bagi pelatih sepak bola, tetapi juga bagi semua profesional yang bekerja di lingkungan internasional termasuk blogger.
Hikmah Dari Kasus Shin Tae Yong
Apabila benar bahwa keterbatasan bahasa Indonesia menjadi salah satu alasan kinerja Shin Tae-yong disoroti, maka ini menjadi pengingat bahwa seorang pemimpin perlu beradaptasi dengan lingkungannya, termasuk dalam hal komunikasi. Meski ia telah menunjukkan profesionalisme tinggi dengan hasil yang baik, aspek personal seperti bahasa dan public speaking tetap berperan penting dalam membangun citra dan hubungan jangka panjang.
Atas Narsum Alia Rahma dan bawah, saya salah satu peserta zoom |
Belajar Publik Speaking Untuk Sukses
Pada saat kita berdiri di depan panggung, sorotan lampu mengarah langsung ke wajah. Di depan, puluhan atau bahkan ratusan pasang mata menatap penuh ekspektasi. Jantung pun berdetak kencang, tangan mulai berkeringat, dan tiba-tiba otak terasa kosong. Kalimat yang sudah disiapkan matang-matang di kepala tiba-tiba seolah hilang begitu saja.
Saat mencoba berbicara, suara terdengar bergetar, dan kata-kata yang keluar terdengar kurang jelas. Setiap detik terasa seperti selamanya. saya mulai memikirkan apa yang audiens pikirkan? Apakah mereka bosan? Apakah saya terdengar aneh? Kekhawatiran ini semakin memperburuk keadaan.
Namun, di tengah semua kepanikan itu, cobalah untuk segera menyadari bahwa kita bisa mengendalikan momen ini jika mau mencoba. Dengan menarik napas dalam, mengingat poin-poin penting, dan fokus pada pesan yang ingin disampaikan, sedikit demi sedikit rasa gugup mulai berkurang. Dari hal ini kita belajar bahwa panik adalah langkah awal, tetapi mengatasi ketakutan adalah kunci untuk menjadi pembicara yang lebih percaya diri. Hal inilah yang disampaikan oleh narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Alia Rahma, Journalist Communication specialist dalam event #ISBTalkShow via zoom
Bagi siapa pun, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Menguasai bahasa lokal atau meningkatkan kemampuan public speaking bisa menjadi investasi besar dalam karier. Di era globalisasi, kemampuan ini tidak hanya membantu kita dalam menyampaikan ide, akan tetapi juga dapat menjembatani perbedaan budaya, memperkuat relasi, dan membuka lebih banyak peluang kesuksesan.
Penutup
Kisah Shin Tae-yong menjadi pengingat bahwa kemampuan berkomunikasi, termasuk dalam bahasa lokal, adalah elemen penting dalam kepemimpinan. Meskipun keahlian teknis dan pencapaian luar biasa dapat membawa hasil, komunikasi yang efektif tetap menjadi kunci untuk membangun kepercayaan, hubungan emosional, dan kesuksesan jangka panjang. Bagi siapa pun,
Belajar public speaking dan beradaptasi dengan budaya setempat adalah investasi penting untuk berkembang, terutama di era globalisasi. Pada akhirnya, public speaking dan komunikasi yang baik bukan hanya soal menyampaikan pesan, tetapi juga menciptakan koneksi yang mendalam dengan orang-orang di sekitar kita.
Ucapan terima kasih pada:
Alia Rahma
ISB team
Wow ada Mbak Alia Rahma. Keren banget y, Mbak Emma. Saya setuju semua sih dengan poin-poin di atas, bagaimana pentingnya public speaking.
BalasHapusIlmu komunikasi dan PR itu jadi satu kesatuan ya. Saling melengkapi dan membantu satu sama lain. Inget banget dulu belajar tentang kedua ilmu ini belasan tahun yang lalu dan semua yang didapat bisa terbawa ke pergaulan sosial dan mengajar hingga saat ini.
BalasHapuskalau benar Shin Tae-yong dipecat hanya karena tidak bisa bisa berbahasa Indonesia, rasanya dangkal sekali soal itu ya, Mbak. Karena ada hal lain yang lebih penting. Shin Tae-yong telah memajukan juga sepak bola Indonesia. Kalau lama di sini, dia juga bisa belajar pelan-pelan.
BalasHapusHanya memang bisa public speaking itu akan menjadi nilai tambah pada seseorang. Apalagi seorang pemimpin yang harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan berbagai kalangan.
Public speaking itu emang skill yang nggak cuma buat profesi tertentu, tapi semua orang perlu. Aku juga dulu takut banget ngomong di depan umum, tapi setelah coba latihan dan belajar, ternyata makin nyaman.
BalasHapusUrusan berbicara di depan publik memang menjadi PR sih, tetapi dengan banyak berlatih pasti bisa deh. Apalagi buat seorang pemimpin, public speaking adalah kuncinya
BalasHapuspas banget ngambil contoh kasus Shin Tae-yong
BalasHapusKarena sepandai apapun seseorang, kalo dia kesulitan menyampaikan pesan, ya bakal gak karuan pesannya
Bahkan ibu rumah tangga yang selama ini disepelekan, butuh kemampuan public speaking lho
Semua ada ilmunya. Apalagi ini berhadapan dengan manusia yg terdiri dari berbagai sikap dan watak. Salah langkah bisa ngeper duluan ya kalau tak tahu ilmunya. Karenanya public speaking ini emang penting banget...
BalasHapusAgak nyesek sih dengan kabar pemecatan STY. Tapi, benar sih. Kalau emang pemimpin tidak bisa berkomunikasi langsung dengan timnya. Maka, kedekatan emosional jadi tidak terbangun. Akan sulit membangun chemistrynya.
BalasHapusContoh kasus dari Shin Tae Yong benar adanya sebab public speaking dan komunikasi yang baik bukan hanya sekadar menyampaikan pesan tapi kini juga berperan dalam menciptakan koneksi dengan lingkungan sekitar
BalasHapusTapi kalau STY dipecat karena ga bisa bahasa Indonesia koq kayanya aku ga sreg ya. Kemana aja tahun-tahun kemarin koq baru dipermasalahkan sekarang.
BalasHapusYes, setuju banget, memiliki kemampuan public speaking sangat penting, dan memang benar2 bisa membuat kita semakin berwibawa dan dipercaya. Sudah saya buktikan saat mengajar dan mengisi seminar.
BalasHapus